Manusia sering mengidentifikasikan jamur sebagai sebuah parasit yang tak lebih dari pengganggu, mengambil makanan dari pihak lain. Apakah terkadang manusia tak berpikir dan tak merenungi serta tak menyadari bahwa dia juga sering bertindak sebagai jamur? Ya, pada Tuhan…
Yang manusia lakukan hanyalah meminta, meminta, dan meminta, hanya mengejar berkat-Nya saja, bukan berlandaskan pada hubungan intim dengan Sang Pemberi Berkat itu sendiri. Sungguh ironis. Padahal sebenarnya apabila kita menjalin hubungan intim dengan Sang Pemberi Berkat itu, berkat yang tercurah untuk kita akan lebih luar biasa. Semua kebutuhan kita tercukupi. Sebagaimana Yesus sendiri telah bersabda dalam Matius 6 : 33, “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”
Entah percaya atau tidak, firman itu telah digenapi bagi manusia yang mencari-cari dan berharap pada Tuhan lebih dari apapun. Apakah pernah seseorang yang dekat dengan Tuhan mengalami kekurangan? Apakah pernah seseorang yang dekat dengan Tuhan mengemis dan meminta-minta? Segala kebutuhan terpenuhi, tapi di sini yang ditekankan bukanlah pada materi yang didapat, tetapi pada hubungan intim antara pribadi dengan Tuhan. Kalaupun toh mendapatkan materi, itu hanyalah bersifat tambahan (additional) dan semua merupakan kebaikan dan kemurahan hati-Nya, bukan karena kekuatan dan kehebatan kita. Setidaknya dengan menjalin hubungan yang intim dengan Tuhan, kita mendapatkan damai sejahtera di dalam hati. Damai sejahtera itu tak bisa terbayar dengan materi apapun di dunia ini sebab segala yang ada di dunia ini bersifat fana, tidak akan dibawa mati.
Sesudah mendapatkan ketenangan dan kedamaian, baik kebutuhan secara roh maupun daging terpenuhi, manusia juga terkadang lupa diri. Manusia tetap harus berjaga-jaga agar tidak mudah jatuh ke dalam pencobaan.
Baca 1 Tesalonika 5 : 1 – 11.
Salam Damai Kristus…
Tuhan memberkati.Yang manusia lakukan hanyalah meminta, meminta, dan meminta, hanya mengejar berkat-Nya saja, bukan berlandaskan pada hubungan intim dengan Sang Pemberi Berkat itu sendiri. Sungguh ironis. Padahal sebenarnya apabila kita menjalin hubungan intim dengan Sang Pemberi Berkat itu, berkat yang tercurah untuk kita akan lebih luar biasa. Semua kebutuhan kita tercukupi. Sebagaimana Yesus sendiri telah bersabda dalam Matius 6 : 33, “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”
Entah percaya atau tidak, firman itu telah digenapi bagi manusia yang mencari-cari dan berharap pada Tuhan lebih dari apapun. Apakah pernah seseorang yang dekat dengan Tuhan mengalami kekurangan? Apakah pernah seseorang yang dekat dengan Tuhan mengemis dan meminta-minta? Segala kebutuhan terpenuhi, tapi di sini yang ditekankan bukanlah pada materi yang didapat, tetapi pada hubungan intim antara pribadi dengan Tuhan. Kalaupun toh mendapatkan materi, itu hanyalah bersifat tambahan (additional) dan semua merupakan kebaikan dan kemurahan hati-Nya, bukan karena kekuatan dan kehebatan kita. Setidaknya dengan menjalin hubungan yang intim dengan Tuhan, kita mendapatkan damai sejahtera di dalam hati. Damai sejahtera itu tak bisa terbayar dengan materi apapun di dunia ini sebab segala yang ada di dunia ini bersifat fana, tidak akan dibawa mati.
Sesudah mendapatkan ketenangan dan kedamaian, baik kebutuhan secara roh maupun daging terpenuhi, manusia juga terkadang lupa diri. Manusia tetap harus berjaga-jaga agar tidak mudah jatuh ke dalam pencobaan.
Baca 1 Tesalonika 5 : 1 – 11.
Salam Damai Kristus…
UT OMNES UNUM SINT
Tim RedWariat 2009
tulisan itu bagus... namun aku meragukan keasliannya... jangan jangan plagiat (mencuri data orang lain..)
BalasHapusbuat teman2 yang punya bakat puisi atau cerpen atau sejenis dapat juga menyertakan nya,
syalam
jadi aku mulai aja ya:
BalasHapus.*. Bintang kecil di bulan Agustus .*.
. * . * *
*.¤.*
*
Bintang kecil di langit yg biru
Amat banyak menghias angkasa
Aku ingin terbang dan menari
jauh tinggi ke tempat kau berada..
...Syair itu sering aku dendangkan semasa aku
kecil dan hingga saat ini syair itu msh sring
ku dengar dari anak2 kecil disekitarku.
Sewaktu kecil,aku ingin punya sayap agar bisa
terbang menggapai bintang kecil itu..Dan
tinggal bersamanya untuk setiap saat
menikmati keindahannya..
Tiap malam aku sengaja keluar utk memandang
bintang bintang itu.,'alangkah indah dan
megahnya bintang itu,'gumanku dlm hati.
..
hari berganti hari..
Kini aku tumbuh besar dan bintang itu masih
tetap bersinar disetiap malamku-
menemani tidurku.
..
Aku teringat impian kecil ku dahulu..
"Aku ingin terbang dan menari bersama
bintang itu".
Namun hingga kini aku
tetap tak bisa menggapai bintang itu..
Mungkinkah bintang itu akan tetap bersinar
semasa aku hidup?
mungkinkah aku akan menggapai impian masa
kecilku?
Aku ingin tetap menjd seperti anak kecil yg
trus dpt bmimpi ttg keindahan ciptaan TUHAN,
keindahn bintang itu...
Sementara bmimpi dan menanti..
aku akan tetap hidup. .
.-Ya hidup dengan berpengarapan.
Walau aku sadar bahwa aku tak pernah
menggapainya..
Written By @syalam hendky hasugian
Telukdalam, Nias Selatan,
17 Agustus 2009
Time: 14:28