Syalom....
Kembali mengangkat kisah tentang SangKepala Gerakan dan rasul-rasulNya.....
Pertanyaan yang mungkin pernah terlintas di benak kita, mengapa Yesus hanya memilih 12 orang pengikutNya sebagai murid-muridNya [para rasul] dari beribu-ribu pengikutNya saat itu.Kembali mengangkat kisah tentang SangKepala Gerakan dan rasul-rasulNya.....
Berikut adalah beberapa alasan atas pertanyaan tersebut. [dikutip dari berbagai sumber]
- Yesus Kristus dalam Perjanjian Baru merupakan pemenuhan Perjanjian Lama, sehingga yang dilakukan oleh Yesus juga memiliki kaitan dengan yang terjadi pada Perjanjian Lama. Keduabelas rasul Yesus melambangkan keduabelas suku Israel, yaitu bangsa pertama yang dipilih Allah untuk menerima janji keselamatan. Keduabelas rasul inilah yang dipilih Yesus, yang diberi tugas untuk menjadi penjala manusia (Mrk 1:17), dan yang pada akhirnya, diberi hak untuk menghakimikeduabelas suku Israel (Luk 22: 29-30).
- Allah menyatakan rencana keselamatan manusia dengan menggunakan prinsip “Pengantaraan/ Mediation“. Setelah manusia pertama Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, dan karenanya diusir dari Firdaus, maka setelah itu Allah tak henti-hentinya memberikan pertolongan kepada manusia secara bertahap dalam sejarah manusia. Tujuan Allah adalah untuk membentuk sebuah bangsa pilihan yang akan mengenal-Nya dan menyembah-Nya dalam kekudusan. Dimulai dari penciptaan manusia pertama, yaitu suami istri (Adam dan Hawa), Allah kemudian membuat perjanjian dengan keluarga (keluarga Nabi Nuh, keluarga Abraham), kemudian membentuk suku bangsa (dari 12 anak- anak Yakub/ Israel yang menjadi Patriarkh dari keduabelas suku Israel) sampai kepada bangsa (yaitu bangsa Israel pada zaman Nabi Musa). Dan di tengah-tengah ketidaksetiaan bangsa Israel, Allah tetap setia kepada janji keselamatan-Nya, sampai Ia mengutus Putera-Nya yang lahir sebagai putera bangsa pilihan tersebut, dalam garis keturunan Raja Daud (2 Sam 7: 12-16). Janji keselamatan yang pada awalnya disampaikan kepada bangsa Israel ini, kemudian disampaikan kepada seluruh bangsa. “Semua raja akan sujud menyembah kepadanya [Mesias], dan segala bangsa menjadi hambanya.” (Mzm 72: 11). Hal ini juga nyata pada penyebaran jemaat Kristen pertama, yang mulai dari Yerusalem, seluruh Yudea, Samaria sampai ke ujung bumi (Kis 1:8), sesuai dengan pesan Yesus sendiri sebelum kenaikan-Nya ke surga untuk menyampaikan Kabar Gembira kepada seluruh bangsa (Mat 28:19-20). Rasul Paulus berkali-kali menyampaikan rencana keselamatan Allah ini yang dimulai dengan bangsa Yahudi, namun yang kemudian ditujukan pada bangsa-bangsa lain/ ‘the Gentiles‘ (diterjemahkan dalam Alkitab Indonesia sebagai bangsa Yunani, lihat Rom 1:16, 2:9; 2:10).Maka bangsa Israel/ Yahudi yang dipimpin oleh Nabi Musa pada Perjanjian Lama menjadi gambaran akan Gereja yang didirikan oleh Kristus pada Perjanjian Baru. Gereja sebagai bangsa baru pilihan Allah (the New People of God) ini terdiri dari bangsa Yahudi maupun bangsa-bangsa lain yang dipersatukan oleh Pembaptisan. Hal ini dijelaskan dalam Lumen Gentium 9 (bab II), Vatikan II, Konstitusi Dogmatik tentang Gereja. Di sinilah kita melihat peran “pengantara” untuk menyampaikan rencana keselamatan Allah itu, mulai dari para nabi yang menunjuk pada Kristus, Kristus sendiri (sebagai Pengantara yang esa -1 Tim 2:5), kemudian peran pengantara ini dilanjutkankan oleh para rasul dan para penerus mereka untuk melanjutkan karya penyelamatan Kristus di dunia, yang nyata terlihat dalam Gereja Katolik sampai sekarang.
UT OMNES UNUM SINT
Tim RedWariat 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar